Sabtu, 22 April 2017
A. PENGERTIAN OSILOSKOP
Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk
sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari. Osiloskop dilengkapi dengan
tabung sinar katode Peranti pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron
ke layar tabung sinar katode. Sorotan elektron membekas pada layar. Suatu
rangkaian khusus dalam osiloskop menyebabkan sorotan bergerak berulang-ulang
dari kiri ke kanan. Pengulangan ini menyebabkan bentuk sinyal kontinyu sehingga
dapat dipelajari.
B. FUNGSI OSILOSKOP
- Untuk
menyelidiki gejala yang bersifat periodik.
- Untuk
melihat bentuk gelombang kotak dari tegangan
- Untuk
menganalisis gelombang dan fenomena lain dalam rangkaian elektronika
- Dapat
melihat amplitudo tegangan, periode, frekuensi dari sinyal yang tidak
diketahui
- Untuk
melihat harga-harga momen tegangan dalam bentuk sinus maupun bukan sinus
- Digunakan
untuk menganalisa tingkah laku besaran yang berubah-ubah terhadap waktu,
yang ditampilkan pada layar
- Mengetahui
beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran.
- Mengukur
keadaan perubahan aliran (phase) dari sinyal input
- Mengukur
Amlitudo Modulasi yang dihasilkan oleh pemancar radio dan generator
pembangkit sinyal
- Mengukur
tegangan AC/DC dan menghitung frekuensi
Komponen utama osiloskop adalah tabung sinar katoda ( CRT ). Prinsip kerja
tabung sinar katoda adalah sebagai berikut: Elektron dipancarkan dari katoda akan menumbuk bidang gambar yang
dilapisi oleh zat yang bersifat flourecent. Bidang gambar ini berfungsi sebagai
anoda. Arah gerak elektron ini dapat dipengaruhi oleh medan listrik dan medan
magnetik. Umumnya osiloskop sinar katoda mengandung medan gaya listrik untuk
mempengaruhi gerak elektron kearah anoda. Medan listrik dihasilkan oleh lempeng
kapasitor yang dipasang secara vertikal, maka akan terbentuk garis lurus
vertikal dinding gambar. Selanjutnya jika pada lempeng horizontal dipasang
tegangan periodik, maka elektron yang pada mulanya bergerak secara vertikal,
kini juga bergerak secara horizontal dengan laju tetap.Sehingga pada gambar
terbentuk grafik sinusoidal.
Sebuah benda bergetar sekaligus secara harmonik, getaran harmonik
(super posisi) yang berfrekuensi dan mempunyai arah getar sama akan
menghasilkan satu getaran harmonik baru berfrekuensi sama dengan amplitudo dan
fase tergantung pada amplitudo dan frekuensi setiap bagian getaran harmonik
tersebut. Hal itu berdasarkan metode penambahan trigonometri atau lebih
sederhananya lagi dengan menggunakan bilangan kompleks. Bila dua getaran
harmonik super posisi yang berbeda, frekuensi terjadi getaran yang tidak lagi
periodik.
Basis waktu secara periodik menggerakkan bintik cahaya dari kiri
kekananmelalui permukaan layar. Tegangan yang akan diperiksa dimasukkan ke Y
atau masukan vertikal osiloskop, menggerakkan bintik keatas dan kebawah sesuai
dengan nilai tegangan yang dimasukkan. Selanjutnya bintik tersebut menghasilkan
jejak berkas gambar pada layar yang menunjukkan variasi tegangan masukan
sebagai fungsi dari waktu. Bila tegangan masukan berkurang dengan laju yang
cukup pesat gambar akan kelihatan sebagai sebuah pola yang diam pada layar.
Langkah pertama yang harus
kita lakukan yaitu pengkalibrasian. Setelah anda
mengkoneksikan osiloskop ke jaringan listrik PLN dan menyalakannya, maka yang
harus anda amati pada layar monitor yang tampak di layar adalah harus
garis lurus mendatar (jika tidak ada sinyal masukan).
Langkah kedua atur fokus, intensitas, kemiringan, x
position, dan y position. Dengan mengatur posisi tersebut kita nantinya bisa
mengamati hasil pengukuran dengan jelas dan akan memperoleh hasil pengukuran
dengan teliti.
Langkah ketiga gunakan tegangan referensi yang terdapat di
osiloskop maka kita bisa melakukan pengkalibrasian sederhana. Ada dua tegangan
referensi yang bisa dijadikan acuan yaitu tegangan persegi 2 Vpp dan 0.2 Vpp
dengan frekuensi 1 KHz.
Langkah keempat tempelkan probe pada terminal tegangan
acuan maka pada layar monitor akan muncul tegangan persegi.
- Apabila
yang dijadikan acuan adalah tegangan 2 Vpp maka pada posisi 1 volt/div (satu kotak
vertikal mewakili tegangan 1 volt) harus terdapat nilai tegangan dari
puncak ke puncak sebanyak dua
kotak dan untuk time/div
1 ms/div (satu kotak horizontal mewakili waktu 1 ms) harus
terdapat satu
gelombang untuk satu kotak.
- Apabila
yang tampat pada layar belum tepat maka perlu diatur pada potensio tengah
di knob Volt/div dan time/div. Atau pada potensio dengan label “var”.
E. BAGIAN-BAGIAN OSILOSKOP
- Volt
atau div : Untuk mengeluarkan tegangan AC.
- CH1
(Input X) : Untuk memasukkan sinyal atau gelombang yang diukur atau
pembacaan posisi horisontal.
- AC-DC :
Untuk memilih besaran yang diukur.
- Ground :
Untuk memilih besaran yang diukur.
- Posisi Y
: Untuk mengatur posisi garis atau tampilan dilayar atas bawah.
- Variabel
: Untuk kalibrasi osciloskop.
- Selektor
pilih : Untuk memilih Chanel yang diperlukan untuk pengukuran.
- Layar :
Menampilkan bentuk gelombang.
- Inten :
Mengatur cerah atau tidaknya sinar pada layar Osiloskop.
- Rotatin
: Mengaur posisi garis pada layar.
- Fokus :
Menajamkan garis pada layar.
- Position
X : Mengatur posisi garis atau tampilan kiri dan kanan.
- Sweep
time/ div : Digunakan untuk mengatur waktu periode (T) dan Frekwensi ( f
).
- Mode :
untuk memilih mode yang ada.
- Variabel
: Untuk kalibrasi waktu periode dan frekwensi.
- Level
Menghentikan gerak tampilan layar.
- Exi
Trigger : Untuk trigger dari luar.
- Power :
untuk menghidupkan Osciloskop.
- Cal 0,5
Vp-p : Kalibrasi awal sebelum Osciloskop digunakan.
- Ground
Osciloskop yang dihubungkan dengan ground yang diukur.
- CH2 (
input Y ): Untuk memasukkan sinyal atau gelombang yang diukur atau
pembacaan Vertikal.
1. KESIMPULAN.
- Secara
umum fungsi dari osiloskop adalah untuk menganalisa tingkaah laku besaran
yang berubah-ubah terhadap waktu yag ditampilkan pada layar, untuk melihat
bentuk sinyal listrik yang sedang kita amati.
- Layar
osiloskop terbagi atas 8 skala besar arah vertikal dan 10 kotak dalam arah
horizontal.
- Cara
penggunaan osiloskop adalah pertama pengkalibrasian kemudian menyetel
fokus, intensitas, kemiringan, x position dan y position, setelah probe
dikalibrasi maka dengan menempelkan probe ke terminal tegangan acuan maka
akan muncul tegangan persegi pada layar.
- Terdapat
beberapa jenis tegangan gelombang yang terdapat padaa osiloskop yaitu
gelombang sinusoida, gelombang blok, gelombang gigi gergaji dan gelombang
segitiga.
- Sebaiknya
sebelum kita menggunakan osiloskop kita harus mengetahui cara
penggunaanya.
- Apabila
kita ingin menggunakannya sebaiknya osiloskop harus distel atau di atur
terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan fatal dalam penggunaanya.
- Mintalah
bantuan pembimbing untuk melakukan pratikum.