JUDUL SKRIPSI
Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis
Blog Pada Mata Pelajaran KKPI Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Di SMK
Negeri 1 Galesong Selatan
1.
Analisis
Metodologi
Jenis
penelitian ini adalah adalah jenis penelitian kuantitatif dan metode yang
digunakan dalam penelitian adalah metode quasi eksperimen. Yang dimaksud
penenitian eksperimental yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan
perlakuan tertentu terhadap subjek penelitian yang bersangkutan dengan
menggunakan desain eksprimen yang melibatkan dua kelompok subjek, kemudian
diberi perlakuan eksprimental (kelompok eksprimen) dan yang lain tidak diberi
apa-apa (kelas Kontrol). Kelompok eksprimen diberikan perlakuan penggunaan
media pembelajaran berbasis blog dan
pada kelompok kontrol diberikan perlakuan konvensional yang diberlakukan di
sekolah. Desainnya adalah sebagai berikut :
Desain
penelitian Ekperimen semu
Keterangan :
R1
= Random Eksperimen
R2
= Random Kontrol
O1
= Pretest hasil belajar kelompok eksperimen
O3
= pretest hasil belajar kelompok kontrol
X = Perlakuan Pembelajaran dengan menggunakan
blog kelompok eksperimen
O2
= Postest hasil belajar kelompok eksperimen
O4
= Postest hasil belajar kelompok kelompok
Sebelum
diberi perlakuan, kedua kelompok kelas diberikan pretest terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan memberikan
perlakuan pada asing-masing kelas. Setelah diberikan perlakuan pada
masing-masing kelas, selanjutnya dilakukan posttest untuk mendapatkan nilai
hasil belajar akhir yang kemudian akan dapat memperlihatkan efektivitas
penggunakan media pembelajaran berbasis blog dan konvensional dalam
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
a. Populasi Dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta
didik kelas X SMK Negeri 1 Galesong Selatan semester Ganjil tahun pelajaran
2015/2016, dengan jumlah populasi sebanyak 64 peserta didik yang terdiri dari
dua kelas, dimana kelas ekperiment terdiri dari 29 orang dan kelas kontrol
terdiri dari 35 orang.
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan
simple random sampling. Dikatakan simple (sederhana) karena anggota sample dari
populasi dilakukan secara acak tanpa melihat strata yang ada dalam populasi
itu. Maka jumlah anggota sampel
masing-masing antara 10s/d 30. sehingga dalam penelitian ini jumlah anggota
sampel masing-masing kelompok digunakan adalah 15 orang.
2.
Analisis Statistik
Hasil Nilai
Pretest dan Postest Kelas Eksperimen (X TKJ 1)
Hasil Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol (X TKJ 2)
a. Hasil
Dilihat
dari tabel dan grafik yang dipaparkan maka dapat di nyatakan bahwaNilai
pretest
di kelas eksperimen sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol
sebelum
di berikan perlakuan (postest) Tetapi setelah di berikan perlakuan postest)
yaitu di kelas eksperimen maka dapat kita lihat bahwa nilai di kelas ekperimen Jauh
lebih
tinggi di bandingkan dengan kelas kontrol yang tidak di berikan
perlakuan(postest)
b. Uji Reabilitas
Dari hasil
analisis di dapat nilai Alpha sebesar 0.533, sedangkan r kritis (uji 2 sisi) pada
signifikan 5 % dengan n = 30, di dapat sebesar 0.533. jadi r hitung > r
tabel = 0.533 > 0.361, maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen
penelitian tersebut reliabel.
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa
terdapat perbedaan rata-rata gain yang signifikan yaitu 9,8667 pada gain kelas
eksperimen dan 63,99762 pada gain kelas kontrol. Tabel diatas menunjukkan
rata-rata nilai tertinggi, nilai terendah, median, modus dan standar deviasi
untuk masing-masing kelas dengan menggunakan program SpSS 19.0 for windows
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa
terdapat perbedaan rata-rata gain yang signifikan yaitu 14,2000 pada pretest
kelas eksperimen dan 13,7333 pada pretest kelas kontrol. Tabel diatas
menunjukkan rata-rata nilai tertinggi, nilai terendah, median, modus dan
standar deviasi untuk masing-masing kelas dengan menggunakan program SPSS 19.0
for windows.
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa
terdapat perbedaan rata-rata gain yang signifikan yaitu 24,0667 pada posttest
kelas eksperimen dan 17,8667 pada pretest kelas kontrol. Tabel diatas
menunjukkan rata-rata nilai tertinggi, nilai terendah, median, modus dan standar
deviasi untuk masing-masing kelas dengan menggunakan program SPSS 19.0 for
windows.
d.
Analisis Statistik Inferensial
Uji persyaratan analisis dilakukan untuk
mengetahui apakah data yang akan diuji memenuhi persyaratan untuk melakukan
pengujian hipotesis atau tidak.
1)
Uji Normalitas
Tabel. Uji Normalitas One Sample Kolmogorov Smirnov Gain skor
Berdasarkan
tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai-nilai tingkat signifikan berada diatas
atau lebih dari 0.05. dimana nilai signifikan kelas kontrol 0.779 dan kelas
eksperimen 0.719 berada diatas 0.05. hal ini dapat disimpulkan bahwa nilai gain
kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan data skor yang digunakan adalah gain
score (Selisih posttest dan pretest) didapatkan hasil bahwa L hitung >L tabel,
maka kedua kelompok tersebut berdistribusi normal.
2)
Uji Homogenitas
Tabel.
Uji Homogenitas Gain Skor
Dari
tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikan untuk kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol sebesar 0.000 < 0.05. maka dapat disimpulkan bahwa
kelompok eksperimen dan kontrol mempunyai variasi yang sama.
3.
Rangkuman
Berdasarkan hasil analisis dan teori dasar yang di
bahas dalam skripsi ini yang membahas tentang pembelajaran berbasis blog untuk
mengoptimalisasi proses pembelajaran, maka dapat dirangkum beberapa hal penting
yaitu :
- Bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran berbasis blog dengan siswa yang menggunakan buku konvensional dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMK Negeri 1 Galesong Selatan
- Media pembelajaran berbasis blog lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional.
- Pembelajaran yang tidak menggunakan media pembelajan berbasis blog yaitu hanya menggunakan buku konvensional, memilki nilai hasil belajar yang sangat rendah. Hal tersebut semakin menguatkan dugaan pembelajaran yang tidak memanfaatkan media pendidikan akan memperoleh hasil belajar yang rendah/kecil.
- Penggunaan media pembelajaran berbasis blog lebih baik dibandingkan penggunaan buku konvensional jika diterapkan dalam pembelajaran. Hal tersebut memberikan penguatan bahwa dalam pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis blog lebih baik dari pada menggunakan buku konvensional.
ANALISA STATISTIK SKRIPSI
A. PENGERTIAN OSILOSKOP
B. FUNGSI OSILOSKOP
D. CARA MENGKALIBRASI OSILOSKOP
1. KESIMPULAN.
Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk
sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari. Osiloskop dilengkapi dengan
tabung sinar katode Peranti pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron
ke layar tabung sinar katode. Sorotan elektron membekas pada layar. Suatu
rangkaian khusus dalam osiloskop menyebabkan sorotan bergerak berulang-ulang
dari kiri ke kanan. Pengulangan ini menyebabkan bentuk sinyal kontinyu sehingga
dapat dipelajari.
B. FUNGSI OSILOSKOP
- Untuk
menyelidiki gejala yang bersifat periodik.
- Untuk
melihat bentuk gelombang kotak dari tegangan
- Untuk
menganalisis gelombang dan fenomena lain dalam rangkaian elektronika
- Dapat
melihat amplitudo tegangan, periode, frekuensi dari sinyal yang tidak
diketahui
- Untuk
melihat harga-harga momen tegangan dalam bentuk sinus maupun bukan sinus
- Digunakan
untuk menganalisa tingkah laku besaran yang berubah-ubah terhadap waktu,
yang ditampilkan pada layar
- Mengetahui
beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran.
- Mengukur
keadaan perubahan aliran (phase) dari sinyal input
- Mengukur
Amlitudo Modulasi yang dihasilkan oleh pemancar radio dan generator
pembangkit sinyal
- Mengukur
tegangan AC/DC dan menghitung frekuensi
Komponen utama osiloskop adalah tabung sinar katoda ( CRT ). Prinsip kerja
tabung sinar katoda adalah sebagai berikut: Elektron dipancarkan dari katoda akan menumbuk bidang gambar yang
dilapisi oleh zat yang bersifat flourecent. Bidang gambar ini berfungsi sebagai
anoda. Arah gerak elektron ini dapat dipengaruhi oleh medan listrik dan medan
magnetik. Umumnya osiloskop sinar katoda mengandung medan gaya listrik untuk
mempengaruhi gerak elektron kearah anoda. Medan listrik dihasilkan oleh lempeng
kapasitor yang dipasang secara vertikal, maka akan terbentuk garis lurus
vertikal dinding gambar. Selanjutnya jika pada lempeng horizontal dipasang
tegangan periodik, maka elektron yang pada mulanya bergerak secara vertikal,
kini juga bergerak secara horizontal dengan laju tetap.Sehingga pada gambar
terbentuk grafik sinusoidal.
Sebuah benda bergetar sekaligus secara harmonik, getaran harmonik
(super posisi) yang berfrekuensi dan mempunyai arah getar sama akan
menghasilkan satu getaran harmonik baru berfrekuensi sama dengan amplitudo dan
fase tergantung pada amplitudo dan frekuensi setiap bagian getaran harmonik
tersebut. Hal itu berdasarkan metode penambahan trigonometri atau lebih
sederhananya lagi dengan menggunakan bilangan kompleks. Bila dua getaran
harmonik super posisi yang berbeda, frekuensi terjadi getaran yang tidak lagi
periodik.
Basis waktu secara periodik menggerakkan bintik cahaya dari kiri
kekananmelalui permukaan layar. Tegangan yang akan diperiksa dimasukkan ke Y
atau masukan vertikal osiloskop, menggerakkan bintik keatas dan kebawah sesuai
dengan nilai tegangan yang dimasukkan. Selanjutnya bintik tersebut menghasilkan
jejak berkas gambar pada layar yang menunjukkan variasi tegangan masukan
sebagai fungsi dari waktu. Bila tegangan masukan berkurang dengan laju yang
cukup pesat gambar akan kelihatan sebagai sebuah pola yang diam pada layar.
Langkah pertama yang harus
kita lakukan yaitu pengkalibrasian. Setelah anda
mengkoneksikan osiloskop ke jaringan listrik PLN dan menyalakannya, maka yang
harus anda amati pada layar monitor yang tampak di layar adalah harus
garis lurus mendatar (jika tidak ada sinyal masukan).
Langkah kedua atur fokus, intensitas, kemiringan, x
position, dan y position. Dengan mengatur posisi tersebut kita nantinya bisa
mengamati hasil pengukuran dengan jelas dan akan memperoleh hasil pengukuran
dengan teliti.
Langkah ketiga gunakan tegangan referensi yang terdapat di
osiloskop maka kita bisa melakukan pengkalibrasian sederhana. Ada dua tegangan
referensi yang bisa dijadikan acuan yaitu tegangan persegi 2 Vpp dan 0.2 Vpp
dengan frekuensi 1 KHz.
Langkah keempat tempelkan probe pada terminal tegangan
acuan maka pada layar monitor akan muncul tegangan persegi.
- Apabila
yang dijadikan acuan adalah tegangan 2 Vpp maka pada posisi 1 volt/div (satu kotak
vertikal mewakili tegangan 1 volt) harus terdapat nilai tegangan dari
puncak ke puncak sebanyak dua
kotak dan untuk time/div
1 ms/div (satu kotak horizontal mewakili waktu 1 ms) harus
terdapat satu
gelombang untuk satu kotak.
- Apabila
yang tampat pada layar belum tepat maka perlu diatur pada potensio tengah
di knob Volt/div dan time/div. Atau pada potensio dengan label “var”.
E. BAGIAN-BAGIAN OSILOSKOP
- Volt
atau div : Untuk mengeluarkan tegangan AC.
- CH1
(Input X) : Untuk memasukkan sinyal atau gelombang yang diukur atau
pembacaan posisi horisontal.
- AC-DC :
Untuk memilih besaran yang diukur.
- Ground :
Untuk memilih besaran yang diukur.
- Posisi Y
: Untuk mengatur posisi garis atau tampilan dilayar atas bawah.
- Variabel
: Untuk kalibrasi osciloskop.
- Selektor
pilih : Untuk memilih Chanel yang diperlukan untuk pengukuran.
- Layar :
Menampilkan bentuk gelombang.
- Inten :
Mengatur cerah atau tidaknya sinar pada layar Osiloskop.
- Rotatin
: Mengaur posisi garis pada layar.
- Fokus :
Menajamkan garis pada layar.
- Position
X : Mengatur posisi garis atau tampilan kiri dan kanan.
- Sweep
time/ div : Digunakan untuk mengatur waktu periode (T) dan Frekwensi ( f
).
- Mode :
untuk memilih mode yang ada.
- Variabel
: Untuk kalibrasi waktu periode dan frekwensi.
- Level
Menghentikan gerak tampilan layar.
- Exi
Trigger : Untuk trigger dari luar.
- Power :
untuk menghidupkan Osciloskop.
- Cal 0,5
Vp-p : Kalibrasi awal sebelum Osciloskop digunakan.
- Ground
Osciloskop yang dihubungkan dengan ground yang diukur.
- CH2 (
input Y ): Untuk memasukkan sinyal atau gelombang yang diukur atau
pembacaan Vertikal.
1. KESIMPULAN.
- Secara
umum fungsi dari osiloskop adalah untuk menganalisa tingkaah laku besaran
yang berubah-ubah terhadap waktu yag ditampilkan pada layar, untuk melihat
bentuk sinyal listrik yang sedang kita amati.
- Layar
osiloskop terbagi atas 8 skala besar arah vertikal dan 10 kotak dalam arah
horizontal.
- Cara
penggunaan osiloskop adalah pertama pengkalibrasian kemudian menyetel
fokus, intensitas, kemiringan, x position dan y position, setelah probe
dikalibrasi maka dengan menempelkan probe ke terminal tegangan acuan maka
akan muncul tegangan persegi pada layar.
- Terdapat
beberapa jenis tegangan gelombang yang terdapat padaa osiloskop yaitu
gelombang sinusoida, gelombang blok, gelombang gigi gergaji dan gelombang
segitiga.
- Sebaiknya
sebelum kita menggunakan osiloskop kita harus mengetahui cara
penggunaanya.
- Apabila
kita ingin menggunakannya sebaiknya osiloskop harus distel atau di atur
terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan fatal dalam penggunaanya.
- Mintalah
bantuan pembimbing untuk melakukan pratikum.